sejak lama aku berdiri
dalam sepinya rongga hati
tak satu pun burung
mampu menjawab
hanya padaMu ku bertanya
lewat setiap sujudku ini
siapa kah nanti
wahai penilai hati lihat batinku
nyaris bernanah karna luka tersayat
merana menantikan cinta dan kasih hidupku
rahasia itu hanya Kau yang tahu
namun aku tak mau jadi tuna cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar